Skip ke Konten

Spesifikasi TUPRO

Desain TUPRO

TUPRO (TUrap PROgresif) yaitu turap dengan konstruksi susunan batu dengan blok beton bercabang sebagai pengikat.

Tiga poin konstruksi antara lain :

  1. Desain blok beton bercabang.
  2. Susunan blok beton yang saling mengunci.
  3. Material utama menggunakan batu alam (Jenis andesit) dengan cara menyusun batu ala Jepang “Ishizumi Method” yang membuat struktur stabil dan tidak mudah lepas

Susunan Blok Beton Saling Mengunci

Masing-masing blok tersambung dengan gesekan rusuknya (lapping point). Ketika tanah bergerak selama lapping masih ada, akan tetap bertahan sehingga bisa menyesuaikan dengan gesekan tanah. Karena itu TUPRO mampu bertahan lama meskipun digunakan di tanah ekspansif. Dengan metode konstruksinya terlihat artistik dan memiliki nilai estetik tinggi.


Material Utama Menggunakan Batu Alam

 


Dengan material mayoritas batu maka bukan hanya baik lingkungan, tetapi juga kuat. Selain kokoh, dan kuat, juga baik untuk lingkungan dapat menciptakan habitat baru bagi hewan-hewan dan tumbuhan lainnya. Batu yang tersusun memiliki celah dan pori-pori yang akan mendistribusikan air tanah sehingga keseimbangan tekanan aktif dan tekanan pasif terjaga.


Pengaplikasian TUPRO

TUPRO diaplikasikan dengan pemasangan kemiringan 1:0,3 s.d 1:0,5

(1) Bantaran Sungai, Tebing Sungai 

 

(3) Perbukitan, Lereng Pegunungan, Lereng di Jalan Tol

 

(2) Tebing Bendungan

 

(4) Tanah Timbunan  

Perbandingan TUPRO dengan Metoda lain

Selain Tupro, metode lain umumnya memakai beton. Kekuatannya tergantung pada seberapa besar, seberapa dalam dan seberapa besar biaya yang dikeluarkan

Metode ini akan bertahan baik apabila kondisi berikut terpenuhi.

1. TIDAK ADA PERUBAHAN bentuk dan posisi dari pile.

2. TIDAK ADA PERUBAHAN tekanan/ beban dari atas, samping dan belakang.

Apabila salah satunya berubah karena hujan dan lain-lain, mungkin akan rusak karena tidak cukup fleksibel untuk mengikuti perubahantersebut.

→ Tetapi untuk kondisi tertentu, kita masih mungkin memakai metoda ini.

Perbandingan TUPRO dengan Metoda lain

Batasan TUPRO


Kondisi ideal dalam pemasangan TUPRO

  1. Perbandingan sudut tingkat 1:0,3 ~ 0,5 (kisaran 60 sampai 70 derajat).
  2. Tinggi ideal pemasangan Tupro dari 2 meter sampai 8 meter, bila lebih dari 8 meter menggunakan terasering.
  3. TUPRO dapat di aplikasikan ke berbagai jenis tanah termasuk tanah ekspansif, namun perlu di pertimbangkan daya dukung tanahnya.
  4. Bila dalam Analisa daya dukung kurang perlu ada perbaikan tanah dan atau penguatan struktur dengan menggunakan minipile dan sejenisnya.

Proses Produksi Blok TUPRO Hingga Pemasangan


01

Produksi Blok TUPRO

02

Pengiriman dari Batching Plant

03

Pemasangan TUPRO

04

Penyelesaian

Sertifikasi di Jepang


NETIS No. CG -050005-V (New Technology Information System/ Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism of Japan).  


ARIC No. 1014 (Agriculture and Rural Development Information Center/ Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries of Japan).

 

Patent No. 3472708

(Patent Office of Japan)

Pendaftaran Hak Merk dan Hak Paten di Indonesia


 Pendaftaran Hak Merk

(3 Maret 2017)
Proses Pendaftaran Hak Paten
(9 Mei 2017) dan sudah dipublikasikan 21 Mei 2018.
Konsultasi ke PUPR dan mulai proses masuk ke
 E-katalog.

Rekomendasi 

Kementerian 

PUPR

Pada tanggal 4 Januari 2024, Tupro telah mendapatkan surat keterangan rekomendasi yang di tandatangaani oleh Direktur Bina Teknik Sumber Daya Air Kementerian PUPR RI


Pemasangan TUPRO di Jepang




Sebelum Dipasang



Setelah Dipasang (Februari 2003)



Setelah 6 Tahun (2009)



Setelah banjir besar pada bulan Juli 2009, TUPRO tidak rusak sama sekali. Longsor terjadi di bagian lain yang tidak dipasang TUPRO



Sekarang tetap kokoh bahkan tertutup tumbuhan hijau yang tumbuh secara alami.


Pengaplikasian TUPRO di Jepang

Digunakan di banyak tempat yang berpotensi longsor, seperti bantaran sungai dan tebing.







Pengaplikasian TUPRO di Taiwan


Pertama kali Go International di Kota Alishan, Taiwan. 

Untuk rehabilitasi tanggul bendungan yang roboh pada saat banjir bandang tahun 2009.